Metode
ini, gak tahu udah ada yang pernah makek atau belum, saya temukan saat
awal-awal mengajar ”Team Building” yakni di Kabupaten Rembang (lupa
tepatnya kapan). Yang jelas idenya sih datang saat sedang Jum’atan
(walah ketauan kalo Jum’atan gak dengerin kutbah tapi malah ngelamun).
Maklum baru pertama ngajar mata diklat itu. Apalagi ini pesertanya ada
yang psikolog (Mbak Ratih dari BKD), yang katanya Pak Nursalam (Kasi
Diklat Rembang) orangnya pinter dan berpengalaman…..hingga bikin aku
agak grogi juga sekaligus merasa tertantang buat ’ngerjain’ dia
he…he….he…..hingga lagi, bikin aku bersemangat buat nyiptain jurus
membagi kelompok selain yang 1,2,3….itu. Inti dari metode ”Pilih
Sendiri” ini adalah memilih anggota kelompok berdasarkan tingkat
kepopuleran seseorang di dalam sebuah kelas. Orang yang populer di kelas
pasti menjadi rebutan buat diilih oleh teman-temannya….sedangkan bagi
orang yang tak populer akan lama terpilihnya oleh temen-temennya….alias
duduk paling belakang……
Langkah-Langkah Metode ”Pilih Sendiri”
1. Mintalah
semua orang peserta untuk berdiri dan keluar dari lingkungan tempat
duduknya masing-masing…..boleh di bagian belakang atau bagian
samping…..asal mudah dilihat oleh calon pemimpin nantinya……
2. Pilihlah
sebanyak 6-8 orang sebagai pimpinan kelompok. Disini pimpinan bisa
dipilih oleh fasilitator berdasarkan orang yang paling aktif di
kelas….
3. Aturlah
tempat duduk para pimpinan itu sedemikian rupa hingga menyebar di
ruangan. Upayakan di sekitar calon pemimpin tersebut ada sejumlah kursi
yang pas dengan calon anggota kelompok. Hal ini penting agar saat mereka
mempunyai anggota, secara otomatis ruangan kelas tersebut telah terbagi
menjadi kelompok-kelompok kecil…alias ga banyak mindahin bangku lagi…..
4.
Mulai dari pimpinan ke-1 (misal : Mr. A) mintalah mereka memilih satu
orang anggota kelompok. Jika sudah memilih, coba tanyailah alasan
mengapa mereka memilih si X sebagai anggota kelompoknya….Sekaligus tanya
perasaan si Mr. X akibat dipilih oleh Mr. A tadi…..senangkah, puaskah,
atau malah merasa bangga……
5. Kemudian,
berturut-turut mintalah pimpinan ke-2 (misal : Mr. B) buat melakukan
hal serupa….lalu diikuti dengan Mr. C, D, E., F, dan G. Untuk memilih
anggota yang kedua sebaiknya dipilih mulai dari G, E……A agar ada
pemerataan kesempatan. Sedang yang berikut urutannya kembali dari
A,B…..G….dst…..Jangan lupa setiap kali seorang pimpinan memilih
anggotanya tanyakan alasan pemilihan tersebut….beserta perasaan si
terpilih jika diperlukan….utamanya jika alasan si pimpinan itu unik atau
tidak jelas……
6. Ulangi
kegiatan tersebut sampai seluruh peserta di ruangan terpilih atau telah
memiliki kelompok. Jangan lupa tanyai perasaan mereka yang terpilih
pada akhir-akhir acara…..sedih, mangkel, dendam, atau merasa pantas
karena selama ini memang merasa terlalu pendiam dalam kelas…..
Refleksi
Ada beberapa refleksi dari sistem pemilihan ini.
- Yang pertama, kita mengajarkan pada peserta beratnya seorang pimpinan dalam mengambil keputusan….dalam arti sebagai pimpinan itu tidak selamanya enak-enakan….ada kalanya dia harus memutuskan segala sesuatunya seorang diri.
- Yang kedua, jika pimpinan itu telah memiliki satu atau dua anggota maka mereka dapat diajak kerjasama buat memilih anggota yang lain dalam arti bisa diajak urun rembug dalam memecahkan sebuah persoalan.Walau dalam hal ini, keputusan terakhir tetap ditangan pimpinan.
- Yang ketiga, sebagai anggota sebuah kelompok Anda dituntut selalu aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Anda akan populer jika Anda aktif berpartisipasi dalam kelompok.
- Yang keempat, ada beberapa sebab mengapa seseorang itu tidak populer dalam sebuah kelompok. Mungkin dia terlalu pendiam, alias tidak aktif dalam sebuah kegiatan kelas. Tetapi disisi lain, kadang seorang yang terlalu aktif atau mendominasi kelas kadang juga bikin sebel orang lain hingga bisa jadi dia tidak populer juga.
- Yang kelima, mengajak peserta buat introspeksi diri terhadap perilaku mereka dalam sebuah kelompok. Jika mereka termasuk person yang lama terpilih, mintalah mereka buat mecari tahu sebabnya serta berupaya memperbaikinya di kemudian hari…..hubungkan juga kondisi tersebut dengan peran mereka serta dampak terhadap karir mereka di organisasi kerja…..
Yang Bikin Menarik
Dari
pengalaman saya selama ini, cara membagi kelompok seperti ini sangat
menarik dan dapat dijadian sebagai ice breaker juga….karena cukup
menghibur dan lumayan memakan waktu pula. Hal yang menarik antara lain:
1. Saat
melihat begitu bingungnya pemimpin (karena hanya sendirian) saat
pertama kali harus memilih anggota kelompok….bahkan sangking bingungnya
ada pengalaman dia malah memberikan kesempatan pada orang lain….sesuatu
yang kemudian akan sangat disesalinya…..
2. Saat
melihat reaksi suatu kelompok saat sudah menentukan pilihan, tiba-tiba
diambil orang lain yang mendapat giliran lebih dahulu….hingga yang
berikutnya akan membikin dia hati-hati dalam memilih….(disini saya aan
menambah tekanan dengan berkata ”mangkanya kalo milih betul-betul dipikir….soalnya kalo gak cepet Anda pilih maka si dia akan dipilih orang laen….”)
3. Saat
melihat alasan dalam memilih seorang anggota…..yang kadang lucu-lucu
juga, seperti : karena temen satu kamar, karena orangnya ganteng atau
cantik, temen satu kantor, tetangga, karena lucu….alias tidak selalu
orang yang pinter….. (bagi yang terpilih akan ”sorry Anda dipilih bukan karena bagus…..cuman karena teman sekamar saja….” atau jika ada seseorang yang terpilih karena berkualitas Anda bisa memberi pujian….”Jika
Anda berkualitas, Anda tak perlu berdiri lama-lama….” atau ”Anda harus
bangga…..walaupun dia tak tahu nama, tapi tetap memilih Anda....”)
4. Saat
melihat reaksi orang yang merasa aktivis di kelas tapi gak
dipilih-pilih….hingga wajahnya terlihat malu….minimal tersenyum
kecut…..apalagi kalo dia ketua kelas……seorang yang meras pintar…..atau
seorang dokter……(tentu saja dalam hal ini saya dengan senang hati ikut
nggarapi juga, misalnya dengan mengatakan ”Anda harus lebih
introspeksi diri mengapa gak juga terpilih…..mungkin Anda kurang aktif
di kelas….atau malah terlalu dominan hingga bikin sebel….”)
CATATAN: Kualitas suatu kelompok ditentukan terutama dari hasil yang mereka keluarkan.
Post a Comment
Post a Comment