Setelah di bawa ke bidan ternyata istriku
memang mengalami becah ketuban dini dan pembukaan satu, Padahal Prediksi Lahir
bayi kami adalah setengah bulan lagi dan bidan menyarankan harus di rujuk ke
rumah Sakit.
Perjalanan lancar
tidak ada hambatan, kita sampai pukul 17.00 wita tiba di RS Sari Mulia
langsung ketempat tujuan utama dengan tergesa-gesa, ada bidan dan dokternya
yang langsung memeriksa kondisi istriku. Aku menunggu dengen rasa khawatir dan
resah.
Setelah beberapa
menit diperiksa dan dokter segera memberikan informasi tentang kondisi
istriku, bidan itu berkata kalau istriku baru melewati pembukaan 1 untuk
proses persalinannya dan itu masih proses yang panjang sampai waktu
persalinannya yang pas tiba. Jika tidak memungkinkan besok harus segera di lakukan operasi
cesar sekitar jam 08.00. Tengah malamnya
aku temui bidan
yang semalam merawat istriku, aku tanyakan lagi keadaannya, dia hanya berkata
"kita tunggu ya pak sampai jam 08.00 pagi besok kalau memang tidak ada perubahan nanti kita akan lakukan operasi cesar" aku hanya mengangguk dan berkata "lakukan apa saja yang terbaik untuk istri dan anak yang ada di dalam kandungan "iya pak" jawabnya singkat.
"kita tunggu ya pak sampai jam 08.00 pagi besok kalau memang tidak ada perubahan nanti kita akan lakukan operasi cesar" aku hanya mengangguk dan berkata "lakukan apa saja yang terbaik untuk istri dan anak yang ada di dalam kandungan "iya pak" jawabnya singkat.
Karena biaya di RS Swasta biayanya mahal
saya minta rujukan dan dirawat ke RS Umum Pambalah Batung karena biaya. Ketika
waktu subuh aku melihat jam ditangannku pukul 05:00 wita, tidak ada
tempat untuk memajamkan mataku walau sejenak, aku hanya menunggu dan menunggu,
menahan rasa kantuk yang semakin membuat kepalaku pusing.
Selasa, 04
Februari pukul 07:30 wita, dokterpun datang menemui tempat ruangan yang kami
diami untuk bersiap-siap dilakukan operasi, setelah selang beberapa menit, aku antarkan
istriku bersama bidan ke ruang operasi.
Tepat jam 08.07
wita. Terdengar suara tangisan bayi, aku kira itu anak orang, setelah ku
periksa, ternyata itu adalah anak yang dikandung istriku yang baru saja
dioperasi cesar.
Subhanallah... ku
panjatkan syukur atas kehadiran bayi pertamaku. Ku saksikan bidan membersihkan
bayi mungilku. Aku diminta menemani bidan yang membersihkan anakku, sembari
kuperhatikan ia wajahnya nampak seperti ibunya, terlihat aga pucat dengan berat
2500 gram dan panjang 47 cm, berjenis kelamin perempuan dan bersyukur bayinya lahir
secara sempurna, hanya saja ada sedikit kondisi yang kurang baik bagi anakku
menurut keterangan bidan ia tersedak air ketuban hingga masuk ke
paru-paru dan lambungnya itu yang mengakibatkan ia tidak menangis lantang namun
tidak terlalu berarti, kondisinya segera membaik, segera di bersihkan dan aku
adzankan.
Aku menceritakan
tentang bayi yang baru ia lahirkan pada istriku sambil menemaninya melewati
proses penjahitan yang cukup memakan waktu hingga 2 jam.
Seketika setelah
itu keluargaku dan dari istriku mulai berdatangan, bergantian mulai melihat
bayiku, mereka tampak bahagia, mungkin hanya itu yang bisa ku lihat.
Setelah semua
proses selesai waktu menunjukan pukul 11.00 wita istriku istriku dibawa
ke ruang perawatan (Kamar Kelas III A). Karena kondisi istriku kondisinya masih
belum pulih, sempat tidak menyusui dan malam
harinya baru bisa menyusui
Aku senang
semuanya sehat, anak dan istriku sehat, hebat, luar biasa..
Tiga hari dirawat
inap, Minggu, 07 Februari 2016 di perbolehkan pulang, sekitar pukul 12:00 kita
pulang setelah administrasi selesai.
Dibalik semua
biaya itu separuh dari pembiayaan rumah sakit di bantu oleh orang tua istriku.
Karena kondisi keuanganku tidak mencukupi. Perasaan Galau memang ada, karena
hal yang demikian, aku hanya berharap, kelak aku bisa mengembalikan uang yang
dikeluarkan orang tua istriku.
Dan sekarang. . .
. . .
Aku kini seorang
ayah.. dan Istriku kini seorang ibu...
Anakku akan aku
jaga dan rawat sepenuh hatiku agar dia tumbuh
dewasa diantara ayah dan ibunya yang sangat menyayanginya..
Semua yang menjadi
seorang ayah pasti mengalami ini dengan cerita yang berbeda,
Aku bagikan cerita ini agar kita bisa memahami perjuangan seorang ayah dan lebih-lebih seorang ibu yang melahirkan itu luar biasa walau hanya dilakukan secara cesar dan untuk para ibu-ibu yang lain kalian memang luar biasa..dan para ayah.. salut!
Aku bagikan cerita ini agar kita bisa memahami perjuangan seorang ayah dan lebih-lebih seorang ibu yang melahirkan itu luar biasa walau hanya dilakukan secara cesar dan untuk para ibu-ibu yang lain kalian memang luar biasa..dan para ayah.. salut!
Terima kasih
telah meluangkan waktu membaca ceritaku ini.
Post a Comment
Post a Comment